Minggu, 08 Februari 2009

Cerita Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Civic & Economic - Budi dan Dedi bersahabat mereka selalu menghabiskan waktu bersama ketika memiliki waktu luang, ada saja yang mereka obrolkan entah opini, pengalaman pribadi, ataupun kondisi keluarga dirumah. tak ada yang mereka sembunyikan dan mereka layaknya kakak beradik.

waktu berjalan, mereka tumbuh besar dan semakin dewasa. tak ada yang berubah dalam hal persahabatan. hingga datang tahun dimana mereka mengikuti pemilu untuk pertama kalinya. Dedi diajak bapaknya untuk aktif di dalam partai, ternyata Dedi memang sangat aktif berkecimpung dalam dunia politik. lama mereka tidak menghabiskan waktu bersama lagi, pada akhirnya Dedi mendengar kabar dari rekannya yang juga kader dari partai yang dia ikuti, Budi juga sudah aktif di sebuah partai yang kebetulan adalah rival terkuat dari partai Dedi. sesaat Dedi terdiam, namun berusaha mengindahkan segala pikiran buruk yang terlintas di kepalanya.

Tiba masa kampanye, Partai Dedi dan Budi bertemu pada jadwal kampanye di hari yang sama. entah apa yang terjadi, iring-iringan partai mereka berpapasan di tengah jalan dan berlangsung sebuah peristiwa yang seharusnya tidak terjadi dan tidak di-inginkan oleh siapapun. massa mereka bentrok, disinilah persahabatan diuji. ketika Dedi dan Budi bertatap mata dalam medan yang kacau, teriakan untuk menghentikan perkelahian dari Mulut Dedi dan Budi tidak digubris, suasana telah menjadi kacau, yang Dedi dan Budi bisa lakukan hanyalah menyelamatkan wanita dan anak-anak tanpa melihat dia dari partai mana, dibawa sejauh mungkin dari lokasi kekacauan. berulang-ulang, sampai seluruhnya tak ada lagi, Dedi kembali melihat Budi duduk, dikepalanya mengalir darah segar. Budi melihat Dedi dan berkata "Seharusnya kejadian ini tidak terjadi!".

Hubungan mereka semakin jauh semenjak kejadian itu, apalagi ketika pelaksaan pemilu, yang ada hanyalah keinginan untuk memenangkan pemilu bagaimanapun caranya. hingga pemilu usai, Budi mendatangi Dedi dengan maksud meminta maaf, harusnya kita tetap berteman, Dedi tersenyum dan memeluk Budi, dalam hatinya dedi berkata ya harusnya kita tetap berteman.
-------------------------------------

Mari Dukung Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009. gunakan hak pilih anda dan tentukan pemimpin yang pantas memimpin Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar